Halaman

Kamis, 25 Oktober 2012

Bantu PETANI

sebelumnya saya sampaikan ucapan terima kasih, dan mohon izin untuk
mencuplikan kembali : kepada Yayasan Dakub melalui HKTI membantu PETANI---------------------------------------------------------
Yayasan Dakab melalui HKTI Bantu Petani Rp 1 Miliar

 

Laporan: HAR
Tetap konsisten menjalankan misi membantu pemerintah dalam program pengentasan kemiskinan, Yayasan Dakab bantu petani melalui kerja sama kemitraan dengan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Kenapa Yayasan ini harus peduli pada petani?

Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang memiliki lahan garapan cukup luas dengan didukung sumber daya manusia (SDM) petani seharusnya kaum petaninya menjadi makmur dan sejahtera. Bukan tidak ada petani yang menjadi makmur dan sejahtera, tetapi jumlahnya relatif sedikit dibanding yang belum sejahtera, apalagi buruh taninya.
Nasib hidup sebagai petani belum membaik masih juga terbebani berbagai persoalan, seperti tingginya harga pupuk, harga gabah rendah bila panen tiba. Tragisnya lagi, persoalan sertifikasi tanah, masalah penyempitan, sulitnya penguasaan lahan, dan munculnya kecenderungan perampasan lahan milik penduduk asli melalui HPH.
Keadaan tersebut diungkapkan Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Ir Siswono Yudo Husodo sebelum menandatangai MoU (surat kesepakatan kerja sama) dengan Drs Saadillah Mursyid selaku Wakil Ketua I Yayasan Dakab (Dana Abadi Karya Bakti).
Apalagi, HKTI melihat masalah pengembangan usaha tani seperti sulit bila mengharapkan bantuan pemerintah, khusunya berkaitan dengan perbankan yang dinilai kurang berpihak kepada para petani. Akibatnya, petani dalam usaha mencari modal usahanya acap kali terjerat suku bunga pinjaman tinggi para rentenir.
"Bagaimana petani bisa maju, jika kendala dihadapi petani sangat berat? Tetapi, bagaimana pun juga petani harus tetap semangat bekerja untuk demi menghidupi keluarganya," ucap Ketua Umum HKTI, kelahiran Long Iram, Kaltim, 4 Juli 1943.
Lebih lanjut dikatakan mantan Menteri Transmigrasi dan Permukiman Perambah Hutan, Menteri Negara Perumahan Rakyat beberapa waktu lalu, saat ini terjadi proses penyempitan dan sulitnya penguasaan lahan pertanian. Lahan pertanian di Pulau Jawa semaki hari semakin menyempit, sedangkan di luar Jawa proses pensertifikatan tanah yang berbelit-belit dan mahal. Ditambahkan lagi, kata Anggota MPR RI memwakili Petani (199-2004), jika dulu ada program prona, sekarang tidak ada lagi, jika meskipun ada jumlahnya sangat terbatas.

Membantu pengentasan kemiskinan
Barangkali berangkat dari kondisi berat dihadapi para petani tersebut, dan juga didasari niat baik Yayasan Dakab membantu petani melalui HKTI dalam hal pengurusan sertifikasi tanah, agar petani kembali dapat bekerja dengan baik sehingga kesejahteraannya semakin meningkat.
"Petani memiliki andil besar dalam upaya pembangunan nasional bangsa Indonesia, apalagi rakyat kita yang berprofesi sebagai petani jumlah sangat besar. Pantas, kalau Yayasan Dakab memberi dukungan kepada para petani tersebut," kata Saadillah Mursyid dalam kata sambutannya.
Sebagai wujud nyata bila Yayasan Dakab ini peduli petani, belum lama ini dengan mengambil tempat di lantai V Gedung Granadi, Kuningan Jakarta Selatan, dilakukan penandatangan MoU dukungan pemberdayaan bagi petani melalui HKTI sebesar Rp 1 miliar.
Dengan terealisasi dukungan bagi petani senilai Rp 1 miliar tersebut, maka Yayasan ini semakin menunjukkan konsistensinya dalam menjalankan misi membantu pemerintah dalam program pengentasan dalam arti seluas-luasnya. "Yayasan Dakab tetap konsisten memegang teguh komitmennya dalam membantu pengentasan kemiskinan dalam arti seluas-luasnya," tandas Saadilah Mursyid.
Pada kesempatan tersebut disampaikan juga oleh Wakil Ketua I Yayasan Dakab, bila yayasan ini selain membantu petani membantu pula para santri di beberapa pondok pesantren baik berupa kasur tidur santri, serta bantuan berupa obat-obatan bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) juga bagi kalangan para santri di pondok-pondok pesantren dan masyarakat lainnya.
Sementara, beberapa waktu lalu Yayasan Dakab juga sempat mendepositokan dananya di Bank Pembangunan Daerah (BPD), dan dari bunga deposito tersebut dipergunakan yayasan bagi upaya pengentasan kemiskinan melalui pemberian dukungan pinjaman bergulir untuk tambahan modal usaha para pengusaha mikro asal keluarga miskin di pedesaan, khususnya yang memiliki usaha berjalan.

mohon izin disampaikan kembali...25-10-2012